Pages

Jumat, 09 Desember 2011

pelataran bunga yang kecewa

aku ini bukanlah racun yang akan membunuhmu berlahan-lahan, aku pun tak mau menjadi sumber bencana dalam kehidupanmu di dunia ini dan di akhirat kelak.. aku sadari aku hanyalah menusia biasa yang tak sanggup menahan hasrat akan indahnya dunia, mataku sering kali terbutakan oleh dunia semu yang menyilaukan mata.
akan tetapi dalam lubuk hati terdalam, tak sedikit niat pun menyakiti, membuat gundah atau gelisah.. kusadari aku salah dalam melangkah tapi ternyata aku masih belum sanggup untuk menantang dunia.
ketika hidupku ini dikatakan bagai ular, yang begitu mempesona tapi menyiksa, begitu sakit hati setiap wanita yang takberniat untuk menjadi sesosok ular bagi ,

siapa yang tau hati manusia? siapa yang bisa mengatur takdirnya? tak ada satu orangpun yang bisa melakukannya kecuali Sang pemilik kehidupan. wahai dunia yang indah namun semu, inilah kata bagi setiap manusia yg saling lempar-melempar kesalahan bagi setiap pelakunya.
bagi wanita yang menjadi sumber bencana, siaplah untuk menjadi korban kesemuan dunia yang telah kau ciptakan sendiri.
tapi sekali lagi kukatakan "AKU BUKAN RACUN yang AKAN MEMBUNUHMU dAN AKU TAK INGIN MENJADI SUMBERMASALAH dalam KEHIDUPANMU, karena AKU INGIN MENJADI PENYEJUK HATIMU bukanlah SUMBER DERITAMU"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar